Depresi
adalah keadaan emosional yang ditandai:Gangguan tidur.Lelah, lemas, tidak
nikmati kehidupan sehari-hari, Mudah tersinggung, sedih berkepanjangan, Kebersihan diri terabaikan, Konsentrasi dan daya ingat
menurun, Putus asa dan merasa tdk berguna, Napsu makan turun, dan Timbul ide
bunuh diri.
Depresi adalah gangguan
perasaan atau mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh
proses mental (berpikir, perasaan, aktivitas) seseorang yang ditandai dengan
pikiran negatif diri sendiri, suasana
hati menurun, kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat serta aktivitas
menurun.
Depresi adalah
suatu kondisi medis-psikiatris
dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila
kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial
sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. (Wikipedia
bahasa indonesia, google)
Tanda &
Gejala
- Afek depresif (suasana hati menurun), sedih berkepanjangan.
- Kehilangan minat atau motivasi.
- Kurang energy, lelah kronis dan aktivitas menurun.
- Konsentrasi dan perhatian kurang.
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
- Suasana hati sedih dan rasa bersalah.
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
- Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
- Kehilangan minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
- Gagasan atau perbuatan bunuh diri
- Tidur terganggu (susah tidur atau tidur berlebih).
- Nafsu makan berkurang.
CARA PENANGGULANGAN :
Cara
menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya
merupakan gabungan dari obat, spiritual healing dan terapi suportif. Dukungan
dari keluarga dan teman juga sangat membantu dalam penyembuhan.
Dampak
dari kejadian tsunami dan gempa akan menyebabkan berbagai masalah dan dampak
kesehatan bagi masyarakat di daerah bencana tersebut. Masalah dan dampak dari
bencana tersebut dialami juga oleh para lansia. Salah satu masalah kesehatan
yang teridentifikasi pada lansia adalah depresi.
Depresi
bukanlah hal yang normal terjadi pada lansia walaupun depresi biasa terjadi
pada lansia. Kira-kira tiga dari 100 orang lansia berusia diatas 65 tahun
mengalami depresi. Angka ini akan meningkat pada lansia berusia 80 tahun atau
lebih. Walaupun demikian penanganan depresi akan berhasil dilakukan dengan
pengobatan, psikoterapi atau kombinasi keduanya secara tepat.
|
FADHIL AKMAL
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 comments:
Post a Comment