;

Wednesday, October 26, 2011

MyPAGE5

Wednesday, October 26, 2011




MYPAGE5, adalah suatu sosial network yang hampir sama seperti facebook, tweeter, frienster, dll....
yang membedakan adalah MYPAGE5 ini membayar membernya,,waw, udah punya banyak temen and bisa berbagi, malahan dibayar lage, bukankah ini yang kita perlukan,,bersosial networking, tapi punya income, waktu kita gak sia-sia dech,,,
MYPAGE5membayar apapun yang kita lakukan di situs tersebut, seperti upload foto, koment status, upload video, dan sebagainya. mau tau lengkapnya ada di sini
situs MYPAGE5 ini berbahasa inggris, tapi jangan khawatir, untuk mengerti bahasa inggris cukup mudah, gunakan saja google terjemah,,gampang khan ^_^
bukti pembayarannya banyak di forum situs tersebut, jadi tak usah ragu..
ya udah, dari pada banyak omong, mending langsung aja dech daftar, KLIK DISINI ya,,,

yang gak ngerti silahkan hubungi saya ya,,,,
atau komentar di posting, atau juga silahkan tanyak di buku tamu,,oke all,,,enjoy earning...

FADHIL AKMAL - 10:12 AM

Friday, October 14, 2011

Panduan Cepat Untuk Memahami Kolesterol Anda

Friday, October 14, 2011



Kolesterol adalah zat yang ditemukan dalam jaringan manusia dan hewan lainnya. Ini memainkan peran penting dalam struktur sel membran, hormon-hormon tertentu, dan manufaktur vitamin D. hati kita memproduksi semua kolesterol yang kita butuhkan untuk fungsi-fungsi penting. 
Kelebihan kolesterol dapat berkontribusi untuk antherosclerosis atau penyumbatan arteri. Kolesterol ditemukan dalam semua makanan dari sumber hewani seperti : daging, telur, ikan, unggas, dan produk susu. Beberapa makanan hewani mengandung sejumlah besar kolesterol, sementara yang lain hanya menyumbang jumlah kecil. Tidak ada kolesterol dalam makanan yang berasal dari tanaman. 
Diet kolesterol berlebih dapat meningkatkan kolesterol darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Anda pasti sering mendengar disebut sebagai kolesterol baik kolesterol baik atau kolesterol jahat.Untuk membantu dalam pemahaman kita tentang perbedaan mereka, pertama-tama kita perlu mendefinisikan kata "lipoprotein." Ini adalah paket protein, kolesterol, dan trigliserida yang dirakit oleh hati dan beredar dalam darah. 
Ketika kita berbicara tentang kolesterol LDL, kita mengacu pada kolesterol low density lipoprotein. Dan ketika kita merujuk pada kolesterol HDL, kami mengacu pada kolesterol high density lipoprotein. kolesterol LDL, sering disebut sebagai "kolesterol jahat," membawa kolesterol melalui aliran darah, menjatuhkannya dari mana itu dibutuhkan untuk membangun sel dan meninggalkan apapun yang tidak terpakai dari kolesterol sebagai wabah pada dinding arteri. kolesterol HDL, sering disebut sebagai "kolesterol baik," mengangkat kolesterol yang telah disimpan di arteri dan membawanya kembali ke hati untuk diproses atau ekskresi. Anda dapat dengan mudah memahami mengapa ada perbedaan antara kolesterol baik dan buruk sekarang bahwa Anda memahami fungsi yang unik dari masing-masing. 
Lemak jenuh biasanya dari produk hewan seperti lemak babi, lemak dalam daging dan kulit ayam, mentega, es krim, lemak susu, keju, dll minyak tropis seperti minyak kelapa dan minyak sawit juga sangat jenuh. Lemak ini biasanya padat pada suhu kamar. Anda pasti pernah mendengar dari suatu tempat yang Anda harus menjaga lemak jenuh Anda seminimum mungkin, apakah Anda tahu mengapa? Karena lemak cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah Anda, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. lemak terhidrogenasi adalah lemak nabati cair dari yang telah berubah menjadi lemak jenuh padat melalui proses kimia. Lemak ini juga berkontribusi terhadap kadar kolesterol darah Anda. Lemak tak jenuh ganda yang cair pada suhu kamar dan berasal dari tanaman. Contoh: safflower, jagung, kedelai, dan bunga matahari cottenseed minyak. Lemak tak jenuh ganda cenderung menurunkan LDL (kolesterol buruk Anda), tetapi dalam berlebih juga dapat menurunkan HDL (kolesterol baik). Lemak tak jenuh tunggal juga berasal dari tanaman. Ini termasuk minyak zaitun dan minyak canola.Mengganti lemak jenuh dalam makanan Anda dengan lemak tak jenuh tunggal dapat membantu menurunkan LDL Anda (sekali lagi, kolesterol jahat) tanpa menurunkan HDL (kolesterol baik). Inilah sebabnya mengapa lemak tak jenuh tunggal adalah pilihan yang sehat untuk jantung Anda. Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak dari setiap bentuk lemak dapat menyebabkan obesitas. The bottomline: setiap kali Anda membuat pilihan tentang lemak yang Anda gunakan, perlu diingat bahwa kesehatan jantung baik tergantung pada menjaga kolesterol LDL rendah Anda dengan tetap menjaga Anda HDL kolesterol.

FADHIL AKMAL - 6:19 PM

Thursday, October 13, 2011

ROBOT DIJADIKAN SEBAGAI PASIEN

Thursday, October 13, 2011


Iseng-iseng menjelajah mas google, saya mendapat info menarik nech yang patut untuk di share,, yaitu adanya robot dijadikan sebagai pasien,,, eum,,apakah itu,,, liat sendiri ya hehe
ini dia screen shootnya






ne dia Videonya,,,







kapan ya indonesia bisa buat kayak ginian,,,huft,,ayo indonesia,,semangat,,,

FADHIL AKMAL - 9:28 AM

Friday, October 7, 2011

Penyakit Gastroentritis (Diare)

Friday, October 7, 2011



Gastroenteritis adalah infeksi akut pada sistem pencernaan yang menimbulkan gangguan pada lambung yang berupa mual dan muntah serta gangguan pada usus yang berupa diare
Berdasarkan manifestasi klinis Gastroenteritis menimbulkan gejala diare dan muntah. Penyebab Gastroenteritis Infeksi enternal yaitu infeksi pada saluran pencernaan, meliputi : Infeksi bakteri terdiri dari Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya. Infeksi virus terdiri dari Enterovirus (virus ECHO, Coxackie, Poliomyelitis), Adenovirus, Rotarovirus, Astrovirus, dan lain-lain. Infeksi parasit terdiri dari Cacing (Ascariasis, Trichiaris, Oxyaris, Strongloydes), Protozooa (Entamoeba histolytica, Glardia lambia, Trichomonas, Hominis) dan Jamur (Candida albicans, Candida enteritis).

gejala Gastroenteritis yang paling khas dan paling sering ditemukan yakni :
a)      Buang air besar (BAB) encer atau cair lebih dari 3 kali sehari.
b)      Dapat disertai muntah-muntah
c)       Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka akan timbul gejala sebagai berikut :
(1)          Berat badan turun
(2)          Mata dan ubun-ubun cekung
(3)          Mukosa mulut dan bibir kering
(4)          Pasien gelisah serta muka pucat
(5)          Rasa haus meningkat

Pencegahan Penyakit Gastroenteritis
  Dalam pencegahan penyakit Gastroenteritis dapat dilihat dalam lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) sebagai berikut :
1.       Perbaikan status gizi individu/perorangan ataupun masyarakat untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik dan dapat melawan Agent penyakit yang akan masuk kedalam tubuh, seperti mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi yang lebih baik dan diperlukan oleh tubuh.
2.       Pemberian ASI Ekslusif kepada bayi yang baru lahir, karena ASI banyak mengandung kalori, protein dan vitamin yang banyak dibutuhkan oleh tubuh, pencegahan ini bertujuan untuk membentuk system kekebalan tubuh sehingga terlindung dari berbagai penyakit infeksi seperti Gastroenteritis.
3.       Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis and Prompt Treatment)
4.       Pemberantasan Cacat (Disability Limitation)
Penyakit Gastroenteritis ini jika tidak diobati secara baik dan teratur akan dapat menyebabkan kematian. Pembatasan kecacatan (Disability Limitation) dalam mencegah terjadinya penyakit Gastroenteritis dapat dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya :
1)      Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan cara melakukan pengobatan secara berkesinambungan sehingga tercapai proses pemulihan yang baik.
2)      Melakukan perawatan khusus secara berkala guna memperoleh pemulihan kesehatan yang lebih cepat.
3)      Mencuci tangan sebelum makan
5.   Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi (Rehabilitation) dalam mencegah terjadinya penyakit Gastroenteritis dapat dilakukan dengan rehabilitasi fisik/medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik akibat penyakit Gastroenteritis

FADHIL AKMAL - 6:11 AM

TAHUKAN ANDA?? DEPRESI JALAN MENUJU GILA


Depresi adalah keadaan emosional yang ditandai:Gangguan tidur.Lelah, lemas, tidak nikmati kehidupan sehari-hari, Mudah tersinggung, sedih berkepanjangan, Kebersihan  diri terabaikan, Konsentrasi dan daya ingat menurun, Putus asa dan merasa tdk berguna, Napsu makan turun, dan Timbul ide bunuh diri.
Depresi adalah gangguan perasaan atau mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, perasaan, aktivitas) seseorang yang ditandai dengan pikiran negatif diri sendiri,  suasana hati menurun, kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat serta aktivitas menurun.
Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. (Wikipedia bahasa indonesia, google)

Tanda & Gejala 


  • Afek depresif (suasana hati menurun), sedih berkepanjangan.
  • Kehilangan minat atau motivasi.
  • Kurang energy, lelah kronis dan aktivitas menurun.
  • Konsentrasi dan perhatian kurang.
  • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.
  • Suasana hati sedih dan rasa bersalah.
  • Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.
  • Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.
  • Kehilangan minat melakukan kegiatan yang biasa dilakukan 
  • Gagasan atau perbuatan bunuh diri 
  • Tidur terganggu (susah tidur atau tidur berlebih). 
  • Nafsu makan berkurang. 


CARA PENANGGULANGAN :
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari obat, spiritual healing dan terapi suportif. Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat membantu dalam penyembuhan.
Dampak dari kejadian tsunami dan gempa akan menyebabkan berbagai masalah dan dampak kesehatan bagi masyarakat di daerah bencana tersebut. Masalah dan dampak dari bencana tersebut dialami juga oleh para lansia. Salah satu masalah kesehatan yang teridentifikasi pada lansia adalah depresi.
Depresi bukanlah hal yang normal terjadi pada lansia walaupun depresi biasa terjadi pada lansia. Kira-kira tiga dari 100 orang lansia berusia diatas 65 tahun mengalami depresi. Angka ini akan meningkat pada lansia berusia 80 tahun atau lebih. Walaupun demikian penanganan depresi akan berhasil dilakukan dengan pengobatan, psikoterapi atau kombinasi keduanya secara tepat.

FADHIL AKMAL - 5:46 AM

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


Add caption


1.      Pengertian PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003)
Penyakit Menular Seksual (PMS) (kadang disebut Infeksi Menular Seksual atau penyakit kelamin) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.  Kebanyakan PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara penis, vagina, anus dan/atau mulut. (Katrina Smith, 2005)
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Penyakit Kelamin (venereal diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis dan kencing nanah. Dengan semakin majunya peradaban dan ilmu pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru, dan istilah venereal diseases berubah menjadi sexually transmitted diseases atau infeksi menular seksual (IMS). (Somelus, 2008)

2.      Penyebab Penularan PMS
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang kurang sehat adalah munculnya penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang sebelumnya sudah terkena penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003).
Selain itu, terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan PMS termasuk ciuman, hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus, anilingus, felasio, dan kontak mulut atau genital dengan payudara. (Benson and Pernoll, 2009)
Menurut Somelus (2008), Cara lain seseorang dapat tertular PMS juga melalui :
1.      Darah
Dari tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.
2.      Ibu hamil kepada bayinya
Penularan selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular melalui menyusui.
3.      Herpes dapat menular melalui sentuhan karena penyakit herpes ini biasanya terdapat luka-luka yang dapat menular bila kita tersentuh, memakai handuk yang lembab yang dipakai oleh orang penderita herpes.
4.      Tato dan tindik Pembuatan tato di badan, tindik, atau penggunaan narkoba memberi sumbangan besar dalam penularan HIV/AIDS. Sejak 2001, pemakaian jarum suntik yang tidak aman menduduki angka lebih dari 51 % cara penularan HIV/AIDS.
3.      Orang-Orang Yang Beresiko Tinggi Terkena PMS
Setiap orang bisa tertular IMS. Orang yang paling berisiko terkena PMS adalah orang yang suka berganti pasangan seksual dan orang yang walaupun setia pada satu pasangan namun pasangan tersebut suka berganti-ganti pasangan seksual. Kebanyakan yang terkena IMS berusia 15 – 29 tahun, tapi ada pula bayi yang lahir membawa IMS karena tertular dari ibunya. (http://somelus.wordpress.com, di akses 8 April 2011)
Menurut Aria Pranata (2010), yang tergolong kelompok resiko tinggi terkena PMS adalah :
1.         Usia
a)      20 – 34 tahun pada laki – laki
b)      16 – 24 tahun pada wanita
c)      20 – 24 tahun pada kedua jenis kelamin
2.      Pelancong
3.      Pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila
4.      Pecandu narkotik
5.      Homoseksual  
4.      Jenis - Jenis PMS
1.      Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri
a.       HIV
HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency Virus. Infeksi akut dilaporkan dapat menyebabkan suatu sindrom menyerupai mononucleosis dengan gejala demam, malaise, nyeri otot, nyeri kepala, kelelahan, ruam generalisata, sakit tenggorokan, limfadenopati, dan lesi mukokutan yang khas.
Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV) adalah masa laten tanpa gejala lama, antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat diagnosis infeksi Human Immunideficiency Virus (HIV) ditegakkan adalah 35 tahun. (Benson and Pernoll, 2009)
b.      Gonorea
Gonorea merupakan penyakit menular yang paling sering di jumpai di berbagai Negara yang lebih maju. Rerata di Negara-negara ini adalah 5-10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Negara yang kurang maju. (Linda, 2008)
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Sebutan lain penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan organ kemih. Selain itu akan menyerang selaput lendir mulut, mata, anus, dan beberapa bagian organ tubuh lainnya. Bakteri yang membawa penyakit ini dinamakan gonococcus. Kokus gram negative yang menyebabkan penyakit ini yaitu Neisseria Gonorrhoeae. (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala Klinis Gonorhea yaitu :
1.    Pria :
duh tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau kuning
2.    Wanita :
seringkali tanpa gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama di daerah mulut rahim sehingga perlu pemeriksaan dalam. (Depkes RI, 2008).
Konsekwensi kesehatan yang paling penting akibat infeksi gonorrhea adalah kerusakan tuba fallopi yang berkaitan dengan predisposisi terjadinya kehamilan ektopik (tuba) dan infertilitas. (Linda, 2008)

c.       Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “raja singa”. Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik). Penyebab timbulnya penyakit ini adalah kuman treponema pallidum. Kuman ini menyerang organ-organ penting tubuh lainnya seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut. (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala umum yang timbul pada sifilis yaitu adanya luka atau koreng, jumlah biasanya satu, bulat atau, lonjong, dasar bersih, teraba kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada penekanan. Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri pada penekanan. (Depkes RI, 2008)
Untuk gejala yang lebih khusus, Ajen Dianawati 2003 menuliskan bahwa Penularan dan gejala yang yang terlihat terbagi dalam 3 tingkatan, dan setiap tingkatan berbeda-beda.
1.      Tingkat I
a.       Penularannya sudah terdeteksi sekitar 10-90 hari setelah melakukan hubungan seksual.
b.      Gejala yang terlihat adalah adanya luka kecil bernanah disertai rasa sakit yang amat sangat, selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang mengeras disekitar luka, seperti dilipatan paha.
2.      Tingkat II
a.       Terjadi sekitar 40 hari setelah masuk pada tingkat 1.
b.      Gejala yang terlihat adalah adanya luka-luka kecil berwarna merah di sekitar permukaan kulit, dari kulit kepala hingga telapak tangan dan kaki. Luka-luka ini timbul karena kuman telah menyebar melalui peredaran darah.
c.       Gejala lainnya adalah keluhan sakit tenggorokan, punsing, lesu, nyeri otot, terjadi kerontokan rambut, dan kulit kepala terasa gatal.
3.      Tingkat III
a.       Terjadi setelah 10-15 tahun kemudian.
b.      Gejalanya antara lain ditemukan benjolan-benjolan pada bagian tubuh yang terserang. Pada anhirnya bernjolan tersebut melunak dan pecah sehingga mengeluarkan cairan. Bagian tubuh yang terserang akan mengalami kerusakan. Jika kuman mulai menyerang otak, orang yang terserang akan mengalami gangguan kejiwaan atau gila. Jika yang diserang bagian sumsum tulang belakang, niscaya orang tersebut akan mengalami kelumpuhan, kemunduran kerja jantung, dan kerusakan jaringan susunan saraf, serta masih banyak lagi kerusakan-kerusakan lainnya. Begitu seterusnya, karena kuman-kuman tadi dapat menyerang bagian tubuh manapun tanpa memandang siapa orangnya. Resiko paling fatal penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.
c.       Perempuan yang hamil bisa saja terserang penyakit ini, sehingga bayi yang akan lahir mengalami kelumpuhan fisik dan mental, itupun jika mereka dapat bertahan hidup. Biasanya, bayi-bayi ini akan meninggal dalam kandungan jika kuman menyerang uterus. Kalaupun bisa lahir, bayi-bayi ini meninggal seminggu setelah kelahirannya. Sayangnya, obat untuk menyelamatkan para bayi yang terserang penyakit ini sampai sekarang belum ada.

d.      Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang enak yang keluar dari vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi atau kepekaan terhadap bahan kimia. Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara seksual atau yang tadinya menetap di vagina dan menjadi ganas karena gangguan keseimbangan di dalam vagina (Hutapea, 2003).

e.       Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berwarna kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing. Karena organisme ini dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang. Ia juga akan merusak organ reproduksi penderita dengan atau tanpa merasakan gejala apa pun. (Ajen Dianawati, 2003)
f.        Candidiasis
Merupakan infeksi pada muara dan saluran vagina yang paling sering terjadi oleh karena sejenis ragi.  Pada kenyataannya kuman Candida Albicans ini hidup pada selaput lendir dari sebagian besar orang yang sehat dan tentunya merupakan kuman yang umum ditemukan dalam vagina.  Sebutan nama candida sebagai penyakit menular seksual masih baru, namun demikian semakin bertambah bukti adanya penularan melalui hubungan seks. (Rosari, 2006)
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi. Sebenarnya, dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan menimbulkan masalah, karena ragi berkembang terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan infeksi. Gejala yang dapat terlihat pada perempuan adalah keluarnya cairan kental berwarna putih disertai dengan pembengkakan dan gatal-gatal pada vagina. Pada laki-laki, infeksi ini dapat menyebabkan rasa panas, seperti terbakar dan gatal pada saluran kencingnya.  (Ajen Dianawati, 2003)


g.      Chancroid
Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit (Rosari, 2006)
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar kearah pubik dan kelamin. (Ajen Dianawati, 2003)
h.      Granula inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan berubah membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap selanjutnya akan terjadi pembesaran yang bersifat permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kandung pelir. Penderita bisa kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia.  Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, Memasuki masa 3 bulan, barulah terlihat adanya infeksi yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan kepada orang lain. (Ajen Dianawati, 2003)
2.      Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus
a.      Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus herpes terbagi 2 macam, yaitu herpes 1 dan herpes 2. Perbedaan diantaranya adalah kebagian mana virus tersebut menyerang. Herpes 1 menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir, sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang dan menginfeksi bagian seksual (penis atau vagina). (Ajen Dianawati, 2003)
Gejala klinis herpes ini yaitu :
1.      Herpes Genital Pertama.
Diawali dengan bintil – lentingan – luka / erosi berkelompok, di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha, kenyal, dan disertai gejala sistemik
2.      Herpes Genital Kambuhan
Timbul bila ada factor pencetus (daya tahan menurun, faktor stress pikiran, senggama berlebihan, kelelahan dan lain-lain). Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat pada lesi primer. (Depkes, 2008)
Virus herpes ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati. Obat yang biasa diberikan untuk genital herpes adalah Acyclovir. Karena cara kerjanya menetap dalam system saraf tubuh, virus tersebut tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan selama-lamanya. (Ajen Dianawati, 2003)
b.      Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya adalah virus dan sering ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D. (Hutapea, 2003).

c.       Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena antibiotic tidak dapat menanggulanginya. Gejala awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi di sekitar organ seksual selama 3 minggu. Dua minggu kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur yang menyebar di bagian pangkal paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin bertambah parah seperti penderita akan mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai menyebar melalui kelenjar getah bening (pangkal paha) menuju anus. (Ajen Dianawati, 2003)
3.      Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Parasit
a.      Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh suatu parasit atau suatu protozoa (hewan bersel tunggal) yang disebut trichomonas vaginalis. Gejalanya meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah kemaluan, disertai dengan keluarnya cairan berwarna putih seperti busa atau juga kuning kehijauan yang berbau busuk. Sewaktu bersetubuh atau kencing sering terasa agak nyeri di vagina. Namun sekitar 50% dari wanita yang mengidapnya tidak menunjukkan gejala apa-apa
b.      Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah kemaluan. Kutu pubis ini diberi julukan crabs karena bentuknya yang mirip kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini menempel pada rambut dan dapat hidup dengan cara mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat, hanya sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh subur dan bertelur berkali-kali sebelum mati (Hutapea, 2003).

FADHIL AKMAL - 5:33 AM

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT ( ISPA )




A.       KONSEP DASAR

1.      DEFINISI

ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.

Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotic.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.

 2.      JENIS – JENIS ISPA

Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:

· Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).

· Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

· Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia

Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.

Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu :

·         Pneumonia berada: diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada bagian bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 60 kali per menit atau lebih.

·         Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas cepat.

Untuk golongan umur 2 bu~an sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :

·         Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta).

·         Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.

·         Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat.

3.      TANDA DAN GEJALA

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.

Tanda-tanda klinis

·         Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.

·         Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.

·         Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.

·         Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

·         Tanda-tanda laboratoris

·         Hypoxemia,

·         Hypercapnia dan

·         Acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing

4.      PENATALAKSANAAN

Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya kematian karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA) .

Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA.

Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :

Upaya pencegahan:
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
  • Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
  • Immunisasi.
  • Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
  • Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Pengobatan dan perawatan
  • Prinsip perawatan ISPA antara lain :
  • Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
  • Meningkatkan makanan bergizi
  • Bila demam beri kompres dan banyak minum
  • Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih
  • Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
  • Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek
pengobatan antara lain :

Mengatasi panas (demam)
Dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

B.   DIAGNOSA KEPERAWATAN :

       I.        Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inspeksi
Tujuan : Suhu tubuh normal berkisar antara 36 – 37, 5 ‘ C

INTERVENSI

1.      Observasi tanda – tanda vital

2.      Anjurkan pada klien/keluarga umtuk melakukan kompres dingin ( air biasa) pada kepala / axial.

3.      Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap keringat seperti terbuat dari katun.

4.      Atur sirkulasi udara.

5.      Anjurkan klien untuk minum banyak ± 2000 – 2500 ml/hr.

6.      Anjurkan klien istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit.

7.      Kolaborasi dengan dokter :
·     Dalam pemberian therapy, obat antimicrobial

·     Antipiretika




RASIONAL

1.      Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan perkembangan perawatan selanjutnya.

2.      Degan menberikan kompres maka aakan terjadi proses konduksi / perpindahan panas dengan bahan perantara .

3.      Proses hilangnya panas akan terhalangi untuk pakaian yang tebal dan tidak akan menyerap keringat.

4.      Penyedian udara bersih.

5.      Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat.

6.      Tirah baring untuk mengurangi metabolism dan panas.

7.      Untuk mengontrol infeksi pernapasan

·     Menurunkan panas

    II.        Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

Tujuan :
·         Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah kepada BB normal.
·         Klien dapat mentoleransi diet yang dianjurkan.
·         Tidak menunujukan tanda malnutrisi.


INTERVENSI

1.      Kaji kebiasaan diet, input-output dan timbang BB setiap hari

2.      Berikan makan pporsi kecil tapi sering dan dalam keadaan hangat

3.      Beriakan oral sering, buang secret berikan wadah husus untuk sekali pakai dan tisu dan ciptakan lingkungan beersih dan menyenamgkan.

4.      Tingkatkan tirai baring.
 
 5.      Kolaborasi
·     Konsul ahli gizi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan klien

RASIONAL

1.      Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori menyusun tujuan berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi.

2.      Untuk menjamin nutrisi adekuat/ meningkatkan kalori total

3.      Nafsu makan dapt dirangsang pada situasi rilek, bersih dan menyenangkan.

4.      Untuk mengurangi kebutuhahan metabolic

5.      Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi atau kebutuhan individu untuk memberikan nutrisi maksimal.

 III.        Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil.

Tujuan : Nyeri berkurang / terkontrol

INTERVENSI

1.      Teliti keluhan nyeri ,catat intensitasnya (dengan skala 0 – 10), factor memperburuk atau meredakan lokasimya, lamanya, dan karakteristiknya.

2.      Anjurkan klien untuk menghindari allergen / iritan terhadap debu, bahan kimia, asap,rokok. Dan mengistirahatkan/meminimalkan berbicara bila suara serak.

3.      Anjurkan untuk melakukan kumur air garam hangat

4.      Kolaborasi

Berikan obat sesuai indikasi

·     Steroid oral, iv, & inhalasi

·     Analgesik
 RASIONAL

1.      Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok & untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan.

2.      Mengurangi bertambah beratnya penyakit.

3.      Peningkatan sirkulasi pada daerah tenggorokan serta mengurangi nyeri tenggorokan.

4.      Kortikosteroid digunakan untuk mencegah reaksi alergi / menghambat pengeluaran histamine dalam inflamadi pernapasan.

·     Analgesic untuk mengurangi rasa nyeri


 IV.        Resiko tinggi tinggi penularan infeksi berhubungan dengan tudak kuatnya pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun)
Tujuan :
  • Tidak terjadi penularan
  • Tidak terjadi komplikasi
 INTERVENSI

1.      Batasi pengunjung sesuai indikasi

2.      Jaga keseimbangan antara istirahat dan aktifitas

3.      Tutup mulut dan hidung jika hendak bersin, jika ditutup dengan tisu buang segera ketempat sampah

4.      Tingkatkan daya tahan tubuh, terutama anak usia dibawah 2 tahun, lansia dan penderita penyakit kronis. Dan konsumsi vitamin C, A dan mineral seng atau anti oksidan jika kondisi tubuh menurun / asupan makanan berkurang

5.      Kolaborasi
·         Pemberian obat sesuai hasil kultur

RASIONAL

1.      Menurunkan potensial terpalan pada penyakit infeksius.

2.      Menurunkan konsumsi /kebutuhan keseimbangan O2 dan memperbaiki pertahanan klien terhadap infeksi, meningkatkan penyembuhan.

3.      Mencegah penyebaran pathogen melalui cairan

4.      Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi

5.      Dapat diberikan untuk organiasme khusus yang teridentifikasi dengan kultur dan sensitifitas / atau di berikan secara profilatik karena resiko tinggi

 DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.

Doenges, Marlyn E . Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien

Alih bahasa I Made Kariasa. Ed 3. Jakarta: EGC.1999

FADHIL AKMAL - 5:30 AM